Terkadang, kita menggunakan benda-benda sehari-hari dengan enjoy saja tanpa tidak tahu/mau tahu tentang seluk beluk benda tersebut seperti penemunya, cara kerja mekaniknya dan teknologi yang digunakan.
Akan tetapi berkat kerja keras para ilmuwan dari NASA atau National Aeronautics and Space Administration yang meneliti dan melakukan segala daya upaya untuk mengembangkan peralatan angkasa luar, maka jadilah teknologi tersebut teraplikasi pada benda-benda yang mungkin kamu gunakan tiap harinya.
Berikut ini saya menginformasikan 10 penemuan teknologi dari NASA yang kebanyakan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Penemuan pertama: Filter Air.
Air, adalah zat yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Karena manusia tak dapat hidup tanpa air, kemampuan untuk menyuling air kotor menjadi air bersih adalah pencapaian yang luar biasa dari ilmu pengetahuan.Jika kau melihat filter air, kau biasanya dapat menemukan bongkahan-bangkahan kecil arang di dalam filter. Terkadang, ketika kamu pertama kali menggunakan filter air, kamu akan menemukan flek hitam kecil dari bongkahan-bongkahan itu. Arang ini diaktivkan dan mengandung ion-ion perak yang menetralkan bakteri pathogen dalam air.
Bersamaan dengan membunuh bakteri dalam air, filter juga menekan pertumbuhan bakteri. Perusahaan-perusahaan besar telah menerapkan teknologi ini dan telah membawa pada kita sistem penyaringan air. Jutaan orang telang menggunakan filter air dirumah mereka tiap hari.
2. Penemuan kedua: Peralatan-Peralatan Tanpa Kabel.
Ketika kamu membersihkan debu dan kotoran di lantai rumah menggunakan penyedot debu tanpa kabel, kau sedang menggunakan teknologi yang sama dengan yang digunakan astronot di bulan.Meskipun Black & Decker telah menemukan pertama kalinya alat-alat bertenaga batterai pada tahun 1961, penemuan yang mirip dari NASA menyempurnakan teknologi dari Black & Decker seperti instrumen medis nirkabel atau penyedot debu bentuk genggam dan lain-lain.
Karena mencari colokan listrik di bulan sangatlah tidak mungkin, NASA dan Black & Decker menemukan dan mengembangkan alat-alat bertenaga batterai, bor magnet. Digunakan dalam konteks lingkungan luar angkasa, Black & Decker mengembangkan sebuah program komputer untuk peralatan yang mengurangi konsumsi daya dan memaksimalkan penggunaan batterai.
Setelah proyek NASA, Black & Decker mengaplikasikan prinsip kerja peralatan tadi untuk membuat peralatan lain menjadi bertenaga batterai yang dapat digunakan masyarakat sehari-hari.
3. Penemuan ketiga: Lapisan Khusus Pada Jalan.
Lapisan pada jalan raya ini memungkinkan gaya gesek yang lebih tinggi terhadap ban untuk menekan jumlah kecelakaan akibat tergelincir. Nah lapisan ini pada awalnya digunakan oleh NASA pada lapangan udara tempat pesawat ulak alik mendarat.4. Penemuan keempat: Detektor Asap Yang Dapat Disetel.
Dimana ada asap, pasti ada api. Para insinyur NASA tahu pakta simpel itu ketika mereka mendesain Skylab pada tahun 1970an. Skylab adalah stasiun luar angkasa pertama milik Amerika, dan para astronot harus tahu jika api dan asap tidak boleh ada di dalam ruangan stasiun. Bekerja sama dengan perusahaan Honeyball, NASA menemukan detektor asap pertama dengan tingkat kesensitifitasan yang berbeda-beda untuk menekan kesalahan bunyi alarm.Ketika partikel bersih(oksigen dan nitogen) bergerak melalui detektor, americium-241 mengionisasi partikel tersebut, yang menghasilkan partikel elektrik. Jika partikel asap memasuki detektor, asap akan mengganggu interaksi detektir dan oksigen, dan kemudian memicu alarm untuk berbunyi.
5. Penemuan kelima: Telekomunikasi Jarak Jauh.
Telepon jarak jauh mungkin sudah bukan hal asing bagi sebagian besar kita. Telepon seluler dan sarana layanan melalui VoIP telah menjadi teknologi murah meriah sekarang ini. Meski penemu telepon bukanlah orang NASA, akan tetapi yang dimaksud telekomunikasi jarak jauh disini bukan sekedar telepon saja. Bahkan teknologi itu dikembangkan beberapa dekade lamanya.Satelit-satelit ini mengirim dan menerima pesan. Satelit-satelit ini membuaat kita dapat menelepon teman kita di Italia sementara kita berada di Indonesia. NASA mengawasi lokasi dan kondisi tiap satelitnya dan memastikan kita dapat menikmati sarana komunikasi jarak jauh setiap harinya.
6. Penemuan keenam: Teknologi Sol Sepatu.
Saat ini sepatu athletik mengadopsi teknologi dari sepatu boot yang digunakan Neil Armstrong. Bagaimana bisa?Seluruh pakaian luar angkasa didesain untuk misi Apollo termasuk desain sepatunya. Sepatu yang dipakai para astronot menggunakan pegas kecil yang ditanamkan dalam bagian bawah sepatu. Pegas ini membantu para astronot untuk melangkah lebih nyaman di bulan.
Dengan bantuan dari NASA, KangaROOS mematenkan teknologi busa Dynacoil three-dimensional polyurethane yang mendistribusikan gaya pada kaki yang timbul ketika berjalan atau berlari. Dengan mencampurkan serat kedalam bahan busa, sepatu KangaROOS menyerap energi dari kaki yang menghantam landasan/jalan, dan memantulkan kembali energi itu ke kaki. Sekarang, perusahaan-perusahaan sepatu lain, AVIA, juga menggunakan teknologi sepatu astronot pada sepatu athletik.
7. Penemuan ketujuh: Thermometer Telinga.
Memeriksa suhu badan ketika sakit dapat menjadi sebuah pekerjaan yang rumit. Thermometer standard(mercury) sangat sulit untuk dibaca, dan jenis yang rektal sungguh tidak nyaman untuk digunakan. Pada tahun 1991, thermometer inframerah yang ditempatkan pada telinga merubah segala kesulitan tadi, menyederhanakan dan mempercepat proses pemeriksaan.Sebagai pengganti, Diatek mengambil keuntungan dari teknologi NASA tentang kemajuan dalam bidang teknologi suhu bintang dengan teknologi inframerah. Bersama dengan laboratorium Jet Propulsion milik NASA, perusahaan Diatek menemukan sensor inframerah yang layak untuk ditanamkan dalam thermometer.
Thermometer telinga dengan sensor infra merah mengambil suhu pada telinga yang dikeluarkan oleh gendang telinga pada lubang telinga. Karena gendang telinga berada pada bagian dalam tubuh, gendang telinga bersuhu sama dengan suhu dalam tubuh alias lebih presisi dalam hasil yang terdeteksi. Thermometer infra merah yang berada di rumah sakit dapat mengukur suhu kurang dari 2 detik.
8. Penemuan kedelapan: Busa.
NASA membantu orang-orang tidur lebih nyenyak pad malam hari. Busa tamper diproduksi oleh beberapa perusahaan dalam banyak merk. Padahal aslinya diproduksi untuk penerbangan ke luar angkasa.Tapi sekarang, pemakaian busa itu tak hanya oleh penerbangan luar angkasa, akan tetapi juga dipakai pada jok mobil dan sofa dirumah dan tempat tidur. Dalam bidang kesehatan, dokter bedah tulang juga menggunakan komposisi busa khusus ini untuk membiat bantalan pada sendi antara tulang.
9. Penemuan kesembilan: Lensa Anti-Gores.
Jika kamu menjatuhkan kacamata ke lantai, lensanya kadang tidak akan pecah. Itu karena pada tahun 1972, badan administrasi pangan memilih pembuatan lensa dengan plastik dari pada dengan kaca. Plastik lebih murah, lebih baik dalam menyerap radiasi sinar ultraviolet, lebih ringan, dan tidak mudah pecah. Tetapi, plastik juga mempunyai kelemahan. Plastik yang belum diberi lapisan sangat mudah tergores, dan goresan tersebut dapat mengganggu penglihatan.10. Penemuan kesepuluh: Kawat Gigi Yang Tak Terlihat.
Banyak dari remaja yang memakai kawat gigi dewasa ini. Menyebabkan mulut terlihat penuh dengan kawat. Tapi tidak akan lagi di masa depan, karena kawat gigi tak terlihat telah memasuki pasar pada tahun 1987, dan sekarang telah banyak jenisnya dan merknya juga.Beberapa waktu kemudian, perusahaan lain bernama Unitek mengembangkan desain baru untuk kawat gigi. Desain itu lebih estetis dan nyaman serta tikak mengkilap. Kawat gigi jenis ini ditemukan bahwa TPA dapat menjadi bahan yang tepat karena cukup kuat untuk menahan gigi dan tidak mengkilap, menjadikan TPA digunakan untuk memproduksi kawat gigi tak terlihat. Karena kepopulerannya yang instan, kawat gigi tak terlihat menjadi produk yang paling sukses dalam bidang industri orthodontik.
Sumber :
jaller.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar