22.11
andy subandiyo
No comments
Usia Dr. Parnassus (Christopher Plummer) sudah lebih dari seribu tahun. Hidup abadi, adalah buah kemenangan –sekaligus kutukan- dari pertaruhannya dengan iblis berwujud manusia, Mr. Nick (Tom Waits).
Di tengah kesulitan hidup, Dr. Parnassus terus dibuntuti Sang Iblis yang terus menggodanya untuk bertaruh lagi. Kali ini, yang jadi taruhan adalah jiwa puteri satu-satunya, Valentina yang akan diambil begitu usianya mencapai 16 tahun.
Mr. Nick berjanji akan membiarkan dirinya hidup damai bersama Valentina, dengan satu syarat: “Siapa yang paling pertama mendapat lima jiwa, dialah yang memenangkan pertaruhan”. Sekali lagi, Dr. Parnassus pun tergoda janji-janji manis iblis.
Dibantu Tony (Heath Ledger / Johnny Depp / Jude Law / Colin Farrell) -pemuda misterius yang nyawanya diselamatkan oleh rombongan Dr. Parnassus saat tergantung di jembatan- dimulailah perburuan jiwa dengan berkedok pertunjukan sirkus yang bisa membawa penontonnya ke alam imajinasi tiada ujung.
Berhasilkah Dr. Parnassus memenangkan pertaruhan dengan iblis? Atau ini hanya siasat iblis untuk menjebaknya kembali dalam kesesatan?
Tak hanya cerita, pemain dan efek visual yang membuat film berjudul “The Imaginarium of Doctor Parnassus” ini menarik untuk ditonton. Tapi juga cerita kelam dibalik pembuatan film ini sendiri.
Bisa dibayangkan, bagaimana sutradara Terry Gilliam harus memutar otak untuk mengubah hampir seluruh jalan cerita, begitu aktor utamanya Heath Ledger meninggal Januari 2008 lalu akibat over dosis.
Meski tidak berhasil menyelesaikan filmnya, Heath mampu bermain cemerlang untuk terakhir kalinya. Keputusan Terry untuk menggantikan perannya dengan tiga aktor terkenal sekaligus pun tidak salah.
Baik Depp, Jude maupun Colin berhasil membawakan karakter Tony tanpa kita sadar, bahwa mereka adalah orang berbeda yang memerankan karakter yang sama. Sebuah karya fantasi yang patut diacungi jempol. Masuk sebagai nominasi Penata Artistik dan Penata Busana Terbaik di ajang Oscar 2010 menjadi buktinya.
0 komentar:
Posting Komentar