Cari Artikel

    • ONLINE

      Jumat, 20 Agustus 2010

      yakjuj dan makjuj


      Jagat raya suatu hari pasti akan berakhir. Hari Kiamat tak terhindarkan lagi akan pasti terjadi sebagaimana diberitakan dalam Al Qur’an salah satu ayat: “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya…” (QS. Al Hajj, 22:7). Meski merahasiakan waktu datangnya Hari Kiamat, Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sejumlah peristiwa dan pertanda tertentu yang menunjukkan datangnya Hari Kiamat.
      Sementara banyak juga kalangan yang meragukan kedatangan hari kiamat. Dalam Al Quran dijelaskan “ orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar…( surat Asy Syuura: 18).
      Salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah munculnya bangsa Yakjuj Makjuj. Yakjuj dan Makjuj adalah nama samaran bagi satu bangsa manusia yang berasal dari keturunan Nabi Nuh, iaitu anaknya yang bernama Yafis. Dari segi fisiknya, mereka mempunyai hidung pesek, mata sipit seperti orang Asia dan makan binatang apa saja.
      Zulkarnain a s telah membangun benteng bagi mengepung mereka.
      Al-Kahfi [94] Mereka berkata: “Wahai Zulkarnain, sesungguhnya kaum Yakjuj dan Makjuj sentiasa melakukan kerosakan di bumi; oleh itu, setujukah kiranya kami menentukan sejumlah bayaran kepadamu (dari hasil pendapatan kami) dengan syarat engkau membina sebuah benteng di antara kami dengan mereka?”
      Yakjuj dan Makjuj tidak dapat keluar dari benteng itu:
      Al-Kahfi [97] Maka mereka tidak dapat memanjat benteng itu dan mereka juga tidak dapat menghancurkannya. Tembok itu tidak dapat di hancurkan sehingga tiba perintah Allah SWT:
      Al-kahfi [98] (Setelah itu) berkatalah Zulkarnain: Ini ialah suatu rahmat dari Tuhanku; dalam pada itu, apabila sampai janji Tuhanku, Dia akan menjadikan tembok itu hancur lebur dan adalah janji Tuhanku itu benar”.
      Daripada Nawas bin Sam’an r.a. (dalam hadis yang panjang) berkata, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda; kemudian Allah SWT wahyukan kepada Nabi Isa a.s., “Aku telah lepaskan makhlukKu (Yakjuj dan Makjuj) yang tidak terlawan oleh sesiapa pun. Oleh itu bawalah hamba-hamba Ku yang bersamamu itu berlindung di Bukit Thursina.”
      Lalu Allah SWT mengeluarkan Yakjuj dan Makjuj, dan mereka akan turun dari tiap-tiap tempat yang tinggi.” Nabi Isa a.s. dan pengikutnya-pengikutnya terkepung di bukit itu , sehingga seekor kepala lembu menjadi lebih berharga dari seratus dinar bagi setiap orang di hari itu (sehingga kekurangan makanan).
      Maka berdoalah Nabi Isa a.s. dan pengikutnya-pengikutnya (supaya Yakjuj Makjuj binasa). Lalu Allah mengirim ulat menyerang leher Yakjuj Makjuj, maka di waktu pagi mereka semuanya bergelimpangan mati sekaligus.
      Kemudian Nabi Isa a.s. dan pengikutnya-pengikutnya turun dari bukit dan didapatinya tidak ada tempat terbebas walaupun sejengkal, melainkan telah dipenuhi oleh bangkai busuk. Maka berdoalah Nabi Isa dan pengikutnya-pengikutnya kepada Allah (supaya bangkai busuk itu hilang), lalu dikirim oleh Allah SWT burung-burung sebesar unta, maka diangkutnya bangkai-bangkai itu dan dilemparkannya ke tempat yang dikehendaki Allah SWT.
      Kemudian Allah menurunkan hujan lebat, yang tidak membiarkan sebuah rumah pun yang dibuat dari tanah liat dan bulu unta, lalu dibasuhnya bumi sehingga bersih seperti cermin (kaca). Sesudah itu kepada bumi diperintahkan; “Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkatanmu!” Maka di masa itu, sekumpulan orang kenyang karena memakan buah delima dan mereka dapat berteduh di bawah kulitnya.
      Rezeki mereka beroleh rahmat, sehingga seekor unta bunting cukup mengenyangkan sekumpulan orang. Dalam keadaan demikian, ketika itu Allah mengirimkan angin melalui ketiak mereka. Maka diambilnya nyawa setiap orang beriman dan setiap orang Islam. Maka tinggallah orang-orang jahat, bercampur-baur seperti himar (tidak tahu malu). Maka di kala itu terjadilah kiamat. (Riwayat Muslim). Diperkirakan Yakjuj dan Makjuj ini dipenjara di pegunungan Caucasus sampai masa ketetapan dari Allah SWT. Waullahu’alam…..

      0 komentar:

      Posting Komentar

      Popular Posts

      next page

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news